Senin, 04 November 2019 - 14:59 WIB , Editor: samsir,
Aceh Tenggara - Tanggul sungai lawe alas di Kecamatan Bambel, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, jebol pada Sabtu malam (2/10/2019).
Jebolnya tanggul sungai lawe alas sepanjang 100 meter di Desa Biakmuli membuat aliran sungai lawe alas terbelah menjadi dua muara sungai. Akibatnya, enam desa di Kecamatan tersebut terancam tenggelam dan hanyut disapu arus sungai lawe alas pasca jebolnya tanggul pengaman atau beronjong sungai Lawe Alas di Desa Biakmuli.
Dilansir suara kita, Kepala BPBD Aceh Tenggara Muhammad Hasbi ST, menyebutkan kepada Suara Kita pada Minggu (3/11) saat meninjau tanggul yang jebol bahwa meskipun hanya sepanjang 100 meter yang jebol.
Namun dampaknya akan membahayakan pemukiman rumah penduduk di beberapa desa. Adapun desa yang terancam hanyut oleh banjir ialah Desa Biakmuli, Desa Biakmuli Baru, Desa Terutung Megara Asli, Kute Antara, Desa Pedesi dan Kute Terutung Payung Hulu yang berada di Kecamatan Bambel.
“Pasca jebolnya tanggul tersebut, sedikit saja debit air bertambah dapat dipastikan air akan membanjiri keenam desa tersebut. Namun, aliran air Sungai Lawe Alas dapat dikendalikan sehingga masih aman bagi perkarangan warga.” Ujar Hasbi didampingi Kabid Dicki dan Fadly.
Hasbi mengaku pihaknya sudah melaporkan kepada Wakil Bupati Aceh Tenggara, Bukhari dan Sekdakab M. Ridwan mengenai penanggulangan dan antisipasi terhadap banjir akibat jebolnya tanggul sungai Lawe Alas guna menghindari kerugian akibat bahaya banjir. “Paling tidak dibutuhkan pemasangan dan pembangunan beronjong untuk pengamanan sungai di Biakmuli sampai ke Bambel Gabungan sepanjang 300 meter hingga 400 meter.
Karena beberapa wilayah tersebut merupakan daerah yang sangat rawan banjir”. Sebut Hasbi. Menurut data dari BMKG, wilayah Aceh Tenggara merupakan salah satu daerah yang sangat tinggi curah hujannya, bahkan diperingatkan waspada potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir.
Hasbi secara resmi menyampaikan kepada Wabup dan Sekdakab Agara bahwa selain enam desa di Kecamatan Bambel, beberapa wilayah seperti Desa Natam Kecamatan Badar, Desa Ngkeran Lawe Kongker Kecamatan Lawe Alas, dan Kute Rambe Kecamatan Darul Hasanah serta Kute Bener Bepapah Kecamatan Ketambe perlu dibangun tanggul penahan pengaman sungai guna mencegah terjadinya banjir karena luapan air sungai Lawe Alas.
Pasalnya, wilayah tersebut menjadi sasaran banjir meluapnya sungai beberapa waktu lalu. Wabup Ahara Bukhari dan M. Ridwan menyebutkan kepada Suara Kita perlu dilakukannya pembangunan segera beronjong di sepanjang titik jebolnya tanggul, guna minimalisir dampak dan kerusakan terhadap pemukiman warga. Wakil Bupati dan Sekda Agara minta BPBD segera mempersiapkan administrasi yang dibutuhkan supaya penanggulangan dan pencegahan banjir dapat diantisipasi. (Samsir Selian)
(ACEH TENGGARA /samsir)